Persekat Tegal dan PSMS Medan Berbagi Poin di Tegal 1-1
Persekat Tegal dan PSMS Medan Berbagi Poin di Tegal 1-1
Pada pertandingan pekan ke-10 Liga 2 Grup 1 musim 2025/2026 yang digelar di Stadion Trisanja Sponsor Bandar Judi Bola, Tegal, Kamis sore (13 November 2025), Persekat Tegal dan PSMS Medan bermain imbang 1-1. Persekat sempat unggul cepat melalui gol dari Eduard Rocky Mandosir di menit ke-6, namun PSMS berhasil menyamakan lewat penalti yang dieksekusi oleh Felipe Cadenazzi di menit ke-16 sehingga skor bertahan hingga usai.
Pertandingan berjalan sengit sejak awal dan menuai tensi tinggi. PSMS harus tampil dengan sepuluh pemain sejak menit ke-22 setelah kartu merah langsung diterima oleh Reyki Fariz Ramadhan, yang dianggap melakukan tekel keras. Meski unggul jumlah pemain, Persekat gagal memanfaatkan keunggulan tersebut menjadi gol tambahan dan gagal meraih kemenangan.
Analisis: Moment Gol Cepat, Penalti, dan Kartu Merah
Gol cepat Persekat menunjukkan kesiapan tuan rumah dalam merebut momentum sejak awal. Namun, PSMS mampu merespons dengan cepat melalui penalti, yang menunjukkan bahwa tim tamu memiliki karakter tangguh meski berada di bawah tekanan. Setelah kartu merah ditujukan kepada pemain PSMS, Persekat seharusnya memiliki peluang lebih besar untuk memanfaatkan keunggulan jumlah, tetapi transisi menyerang dan penyelesaian akhir mereka tidak mampu memecah kebuntuan.
PSMS, meskipun dalam kondisi tertinggal pemain, menunjukkan daya juang tinggi dan berhasil menjaga hasil imbang — suatu pencapaian yang bisa menjadi modal penting. Pelatih PSMS, Kas Hartadi, menyebut bahwa timnya “bekerja keras dan pantas membawa satu poin” dari laga tandang ini.
Implikasi Hasil & Pandangan ke Depan
Dengan hasil imbang ini, Persekat Tegal belum mampu meraih tiga poin penuh meski sempat memimpin dan unggul pemain. Hal ini menjadi catatan penting bagi mereka dalam usaha memperbaiki efektivitas akhir dan mengelola keunggulan di pertandingan selanjutnya. PSMS Medan, kendati tidak meraih kemenangan, mendapatkan satu poin yang penting sebagai bekal untuk laga‐laga berikutnya — terutama karena mereka berhasil menjaga hasil positif meskipun bermain dengan 10 pemain lebih dari tiga perempat pertandingan.
